Sekarang saya sudah semester II. Dan salah satu mata kuliah baru yang saya dapat di semester II ini adalah yang namanya Pengantar Analisis Regresi atau yang biasa kita sebut dengan Anreg biar lebih ringkas. Menurut penjelasan, yang dimakan dengan regresi itu sendiri adalah hubungan kausal antara peubah X atau prediktor dan peubah Y atau respon.
Tapi kali ini saya tidak akan membicarakan materi pengantar analisis regresi. Yang akan saya ceritakan sekarang adalah kisah-kisah bagaimana regresi “menyiksa” kami mahasiswa statistika B 2011. Walaupun tidak semua merasa tersiksa, tapi saya yakin sebagian besar dari teman-teman saya sedikit banyak merasa tersiksa.
And the story begin. . . .
Beberapa hari yang lalu, dosen kami memberikan beberapa tugas yang harus kami kerjakan dan dikumpulkan seminggu setelah tugas itu diberikan. Dari kira-kira 4 tugas yang diberikan, dengan santai saya dan teman-teman selas hanya mengerjakan satu dari keempat tugas tersebut.
Saat mata kuliah anreg dimulai, dosen menanyakan tugas-tugas tersebut. Salah satu dari teman ditunjuk untuk mengerjakan sebuah pembuktian dari persamaan normal. Karena tidak mengerjakan sebelumnya, alhasil si teman hanya bisa mengelaborasikan beberapa bagian dari persamaan tersebut. Melihat gelagat yang kurang beres, dosen meminta kita untuk mengumpulkan semua tugas-tugas yang diberikan dan kemudian pergi meninggalkan kelas.
Pertemuan berikutnya, seperti biasa dosen menunjuk seorang teman untuk menjelaskan ataupun menjawab pertanyaan yang beliau lontarkan. Dan teman yang mungkin tidak beruntung itu diminta untuk menjelaskan kepada kami semua apa yang dimaksud dengan garis regresi yang melewati titik pangkal lengkap dengan persamaan normalnya.
Si teman maju. Menurut saya dia maju dengan pasrah. Karena tidak tau lagi harus berbuat apa. Si teman menjelaskan apa adanya sepengetahuan dia. Tak disangka dan tak dinyana, dosen memberikan lagi tugas-tugas kemarin yang sempat kami abaikan (tentunya dengan beberapa tambahan tugas lain) yang harus kami kumpulkan keesokan harinya!!
Beliau mengatakan bahwa jika tugas yang awalnya diberikan untuk dikerjakan dalam waktu seminggu tidak selesai, mungkin jika dikerjakan dalam sehari justru malah selesai -.-“. Nah, disitulah klimaks dari postingan saya kali ini.
Tanpa dibekali data apapun (kita mengarang sendiri data yang akan kita analisis segala macamnya), kita mengerjakan tugas semalaman. Saat itulah saya merasa kalau mata kuliah Pengantar Analisis Regresi ini sekali-kali berubah menjadi Dementor. Dan kali ini patronus saya hanya sebesar seekor hamster. Tentu saja seekor hamster tidak cukup kuat untuk menghalau dementor. Terlalu kecil. Dan lemah. Kalian semua pasti tahu apa itu dementor kan? Ya. Hari itu Pengantar Analisis Regresi menyerap kebahagiaan saya. Menggagalkan semua rencana-rencana saya untuk kembali memperbaiki jam tidur saya yang sempat tidak karuan gara-gara seminggu penuh kuis.