Sabtu, 29 Oktober 2011

Ternyata, Pria Sama dengan Monyet

Kemarin pas ga ada kerjaan, seperti biasa saya nyolong sinyal WiFi FISIP UB di kost. Enak sekali bukan?! :D. Tapi, yang namanya nyolong  gratisan, pasti ada aja kekurangannya. Disini, saya ga bisa mengakses Facebook!! Yang bisa saya lakukan dengan koneksi colongan ini hanyalah searching di google, twitter, dan blogging (itupun tersendat-sendat) -.-“
Karena kegiatan dunia maya yang bisa saya lakukan sangat terbatas, maka saya memilih untuk bertwitter ria. Menurut saya, main-main di Twitter kurang begitu asik. Makanya akun saya, @NiiaBellamy sering mati suri.
Kebetulan, pasangan duet di twitter, @alvanPrasetyo lagi ga nongol. Jadi satu-satunya kerjaan saya waktu itu cuma mention-mention ga jelas. Pas lagi liat TL, ada tweet @Metro_TV yang membuat penasaran sekali. Ini dia twit-nya (sudah saya ReTweet) :

@Metro_TV : Ternyata pria sama dengan monyet
 
Sekilas, tweet itu terlihat begitu mendiskriminasi kaum cowok. Karena walau bagaimanapun keadaannya, ga bakalan ada seorang cowok pun yang setuju jika disamakan dengan makhluk hidup yang satu ini (purkecualian buat Charles Darwin mungkin). Jangankan kaum cowok, saya sebagai cewek juga tidak setuju. Karena secara tidak langsung kita (cewek) dianggap ‘naksir’, suka, fallin’ in love, dan lain-lain kepada seekor monyet. Ini jelas tidak lazim.

Tapi, setelah saya klik link nya dan membaca isi tulisan keseluruhan dengan seksama, terbukti bahwa kita salah duga. Penasaran?

Pria Ternyata Sama dengan Monyet
Lifestyle + / Rabu, 26 Oktober 2011 15:06 WIB
Metrotvnews.com: Para wanita seringkali dibuat pusing memahami sikap para pria di sekitarnya, apalagi jika itu menyangkut sang kekasih. Gilles d'Ambra, seperti dilansir Doctissimo, mengungkapkan, sikap pria dalam sebuah hubungan dipengaruhi oleh gen. Uniknya, gen itu ternyata mempunyai kesamaan dengan gen yang dimiliki monyet.

Dengan melihat tiga jenis primata yang mempunyai sifat berlainan, sifat-sifat pria dapat dikelompokkan dalam tiga jenis.

1. Orang utan.


Primata ini dikenal sebagai hewan yang suka hidup menyendiri. Orang utan juga suka menggerutu jika diminta sesuatu, tidak suka bepergian, ataupun bersosialisasi. Hmm.. sepertinya mirip dengan sifat pria di sekeliling Anda? Jika iya, tipe pria seperti ini lebih cocok untuk para wanita mandiri yang tak terlalu risau dengan perasaan dalam suatu hubungan.

2. Gorilla.

Gorila adalah tipe hewan yang sangat menikmati hidup. Ia mempunyai kawanan berjumlah besar, bersifat sangat sosial, dan mudah bersahabat dengan siapa pun. Berkebalikan dengan tipe orang utan, pria dengan sifat seperti gorila ini justru akan tersiksa jika harus bersama wanita yang tak terlalu mementingkan perasaan. Bersama pasangan yang ingin membangun keluarga dengan hubungan yang stabil akan lebih cocok dengan pria bertipe ini.

3. Simpanse.


Simpanse dikenal cerdik. Primata ini diketahui selalu suka bersama kawan-kawannya, moody, tapi juga sangat individual. Anda bisa menjumpai karakter simpanse ini pada diri para pria yang tak pernah lepas dari teman-temannya, tampak gaul dan gaya, namun ternyata sangat moody dan egois. Karenanya, pasangan yang tepat untuk para pria bertipe simpanse adalah wanita yang tidak ingin dikekang dan sangat menghargai kebebasan seseorang.

     Seperti Monyet di tweet tersebut ternyata mengarah kepada karakter-karakter pria yang ada disekeliling kita. Bukan pada tingkah laku apa lagi pada wujudnya. Agak gila juga kalau kita bayangkan Pria Ternyata = Monyet itu seperti : suka bergelantungan di pohon, makan pisang, nyari kutu, garuk-garuk badan, loncat kesana kemari, boker dan buang air sembarangan, ngambilin kacamata sama kamera orang (kaya di film-film kartun), dan lain lagi yang biasa dilakukan oleh monyet.
     
   Kepada kaum pria, kalian boleh lega.



 





Kamis, 27 Oktober 2011

Kesan dan Pesan Genstat Selama MasterCamp

Genstat Matematika    : “Lebih baik di puncak Panderman dari pada ngerjakan soal-soal kuis besok”

Genstat Statistika        : “Lebih baik kemping 3 hari 2 malam bareng Master dari pada di kelas Metode Statistika hampir 4 jam (-.-Ii)”

Genstat Ilmu Komputer    : “Lebih baik bangun pagi-pagi buta buat penjelajahan yang seru dari pada bangun pagi-pagi buta buat ngerjain tugas Flowchart-nya Bu Candra”
 
Dari komentar-komentar kami di atas, sepertinya cukup membuktikan betapa SUPER dan AMAZING-nya acara MasterCamp kemarin :D. Genstat yang ga ikut, Maria dan Farandi, nyesel banget deh kalian :p. Ga peduli seberapa capeknya kita. Seberapa suramnya wajah kita. Seberapa banyak lampu yang akan ditambah (biar agak cerah) pas kita foto KTM nanti, yang penting kita hepi. Hhahahahaha.

    Bagi sebagian dari kami, pergi kemping di alam bebas adalah hal baru. Ga bisa tidur enak, pasti. Ga bisa ke toilet dengan tenang, emang bener. Tapi itu ga penting. Yang paling penting adalah gimana usaha kita buat menikmati segala keterbatasan yang ada kecuali suhu yang luar biasa. Ya, suhu di sana benar-benar amazing. Kalo malem duingin banget, kalo siang puannnnnnasssssss banget. Matahari kaya ada dua!! Ampun, Mamaaaa……!!! T.T

    Di acara MasterCamp, kita bisa ngeliat hal luar biasa yang ga bisa kita liat pas kita ada di Brawijaya. Misalnya bintang. Malam hari di puncak Panderman selain suhu yang luar biasa, langitnya juga luar biasa. Bintang yang biasanya ga keliatan gara-gara light pollution jadi jelas banget. Apalagi pas kita solat di bawah langit yang bintangnya tumpah ruah dimana-mana. Berasa pengen tidur di situ.  Kita juga bisa menikmati pemandangan Malang Raya di Malam hari dengan angel yang TOP! Panitia jago banget milih lokasi. Hebat!!

    Di puncak Panderman, kita benar-benar hidup dalam keterbatasan (lagi : kecuali suhu). Penerangan terbatas, air terbatas, makanan terbatas. Meskipun konsumsinya ga endang bambang maksimal (namanya juga kemping), tapi tetap saja, konsumsilah yang paling kami nantikan kehadirannya :D.

Kalau dianalogikan, MasterCamp seperti prasmanan tanpa pernah terpuaskan. Semua detail-detail kegiatan yang panitia tawarkan: keprofesionalitasan kalian, keseruan acara, kenyamanan lokasi, keamanan, dan pelayanan, seperti di tawarkan dalam piring-piring buffet dengan silver platter yang menyala rapi. Dan kami ambil. Kami konsumsi. Namun, kami masih kelaparan. Lalu kami ambil, kami konsumsi kembali. Dan kami tetap kelaparan. Kami bisa menyalahkan ini kepada sifat kami yang menagih -dan tidak pernah puas-, atau kepada kalian yang terus menawarkan cita-rasa yang tak kunjung habis. Atau, kepada keduanya. We. Can’t. Get. Enough. Of. MasterCamp.

Semua yang ada di MasterCamp memiliki kesan tersendiri. Mulai dari sarana transportasinya yang super, lokasinya yang paling beda dari rombongan camp lain, acara ‘sharing’ yang super panasnya gara-gara menantang matahari, panitia yang selalu berusaha memberikan kami rasa aman sampe-sampe mau buang air harus dibagi jadi beberapa kloter dan dihitung pula, senam-senam absurd yang dipimpin langsung oleh beberapa maba dan panitia yang tentunya sama absurdnya :D, sampe sifat asli panitia yang ternyata sok jaim. Tapi, yang paling berkesan buat kami adalah acara outbondnya. Disitu kami belajar bagaimana sebuah tim seharusnya berjalan. Bersama-sama dan akan saling mendukung dalam kebaikan. Masing-masing saling menginspirasi satu sama lain dengan caranya masing-masing .

Pesan buat MasterCamp. . . . .

Speechless. Semoga MasterCamp selanjutnya lebih AMAZING lagi dari pada MasterCamp kemarin. Terimakasih kakak-kakak panitia. . . THAT WAS FUN AND AMAZIIIIIING CAMP!!!!!

And Here, Panitia Ter. . . . . versi saya :

Panitia Terimut : Kak Didin, Mbak Carlin
Panitia Terkeren : Kak Gilang  :P :D
Panitia Terkenal : Kak Lalu, Kak Gilang
Panitia Teraniaya : Kak Anam
Panitia Terbijaksana : Kak Didin, Kak Lalu
Panitia Terheboh : Kak Echa
Panitia Terdiam : Mbak Carlin
Panitia Terlucu : Kak Lalu, Kak Didin
Panitia Terseram : Kak Gilang, Mbak Wega
Panitia Tertutup : Semua Panitia (soalnya suka ngerahasiain info-info soal MasterCamp) :D

Senin, 03 Oktober 2011

Happy Birtday!!!


Setelah mengucapkan Happy Birthday kepada diri sendiri, aku mengucapakan Happy Birthday kepada kalian semua (pembaca) yang sedang berulang tahun. Happy birthday. Wish we all the best. Semoga makin ini itu dan sukses semua-muanya. Selamat tua. . . :D

Sebelum aku bercerita tentang apa yang terjadi di tahun ini, gak tau kenapa rasanya pengen sekali melakukan trip to the past. 2 Oktober 2010. Kelas 3 IPA 2 SMA Negeri 3 Pamekasan. Pesta tepung, telur, air, dan bahan lain yang aku gak tau di lapangan basket sekolah. 

Voilla. . . . . . I’m a bantat cake, of course!! Setelah dinobatakan sebagai acara gak penting terheboh oleh beberapa guru pengajar, aku pulang berjalan kaki. Kenapa? Kerena tak ada seorang tukang becak pun yang mau mengangkutku waktu itu! Kalau kalian bertanya kemana teman-teman ku? Mereka sengaja menerlantarkan ku. Kejam memang. Kadang mereka benar-benar KAMPRETO. :D


Sebelumnya, ada salah seorang cowok yang waktu itu memang lagi dekat. Tapi sayangnya waktu itu dia datang disaat yang gak tepat. Pas aku lagi bener-bener gak mood. Akhirnya, terjadi percakapan galau.

Teman : “Heh. Tumben ga ngumpul”.
Nia         : “Lagi nyimpen tenaga. Hemat aura”.
Teman : “Oooo. Kamu itu, ada-ada aja. Eh, kamu bentar lagi ultah ya?”
Nia         : “Hoh? Bentar lagi? Jam berapa emang sebentar laginya?”
Teman : “Bukaaaaan. Maksudku dalam waktu dekat ini. Plis deh. Bulan depan bukan?”
Nia         : “Bukan”.
Teman  : “Beneran kan? Kapan? Tanggal berapa? Bulan apa? Oktober apa November ya? Aku agak
  lupa”.
Nia         : “Tanggal 32. Bulan setelah Desember, sebelum Januari”.
Teman : “Dasar gila! Hemh yasudah yasudah. Aku liat di jurnal kelas mu aja nanti. Eh, kamu suka apa?
  Pengen apa?”
Nia         : “Gak suka apa-apa”.
Teman  : “Boong. Mana ada orang yang ga suka apa-apa. Ayo bilang. Ntar aku belikan”.
Nia         : “Cerewet banget si kamu jadi cowok”.
Teman : “Gak papa lah. Nanya doang. Masa gak boleh”.
Nia         : “Hemh! Aku suka makan orang. Apalagi yang cerewet kaya kamu”.
Teman : (Hening . . . . Pergi . . . . Ngomong ke temen-teman ku yang lain) “Nia garang. Lagi gak mood. Jangan di ganggu”.
 
Tahun ini, meskipun gak seheboh bareng temen-temen, kehadiran pesan-pesan mereka lewat SMS ataupun wallpost di akun Facebook sudah lebih dari cukup. 

Salah seorang teman yang ada di Surabaya mengirimkan sms berisi :
Selamat ulang tahun ya Niia. WUATB. GBU. Ditunggu traktirannya :D.

Yahahahahahaha. Selamat menunggu yah teman. Karena saya baru akan pulang kurang lebih 2 bulan ke depan. Dan waktu itu, mungkin saja kamu (kalian) yang sedang ulang tahun :p

Time to make a wish!
Semoga tahun ini dan kedepannya, saya jadi menusia yang lebih baik dari sebelumnya. Lancar kuliahnya. Lancar semuanya. Nilainya oke-oke. Metode Statistika sama Pengantar Himpunan dan Logika nya ga sulit.  Ga salting ngomong di depan orang banyak. Dapet kamera. Amiiiin. . . .
Doa saya banyak ya Ya Allah? Ga papa deh Ya Allah ya. Tengkyu so much for the beautiful life that you gave to me.