Saya tegaskan sebelumnya kepada
kalian-kalian yang terlalu peka perasaannya, yang terlalu sibuk dengan
spekulasi-spekulasi kalian, yang terlalu menganggap bahwa kalian adalah main
topic dari postingan saya kali ini atau sebelumnya, lebih baik tidak usah
melanjutkan membaca.
Pasti pada tau Hollywood Nobody
kan? Kalo belum tau, silahkan goggling saja J
Nah, Hollywood Nobody pernah
bilang kalo Everything Happen For a Reason.Setuju! Ada alasan kenapa bumi berputar. Ada alasan kenapa buat
saya Muse adalah salah satu band
paling keren sepanjang masa. Ada alasan kenapa saya semacam memiliki
ketertarikan yan tidak biasa kepada negara kerajaan yang identik dengan big
beng nya. Dan, tentunya ada alasan kenapa You Me at Six punya lagu yang judulnya
The
Truth is a Terrible Thing beda dikit sama judul baru blog ini.
Seperti yang sudah Hollywood
Nobody bilang, saya bilang, dan (pasti) kalian bilang, segala sesuatu terjadi
berdasar sebuah alasan. Alasan kenapa saya kurang respect pada anda. The reasons
why then I hate you so.
Here it goes. Kalo saya adalah
“juri” untuk pemilihan stalker agent, hal
pertama yang saya lihat adalah apakah sang applicant
adalah orang yang perasa atau gampang tersinggung. Kalo dia perasa dan
gampang tersinggung, saya bakal bilang, “Kamu
gak cocok jadi stalker agent”.
Kalo si applicant gak bisa cuekin apapun yang orang lain omongin atau
lakukan (yang menurut pikiran sempitnya selalu ditujukan buat buat dia), ya
mending resign aja. Cari kerjaan
lain. Jangan stalking melulu.
Contoh, anda menganggap apa yang
seseorang bicarakan adalah hal buruk. Lantas (tsaaaah), kenapa kamu harus
tersindir? Kamu merasa pembicaraan seseorang tersebut adalah selalu tertuju
pada kamu? Ckckckckck, secara gak langsung kamu menganggap bahwa hal (yang
menurut kamu) buruk itu adalah cerminan dari kamu sebenarnya, kan? Kasian
sekali.
Kamu terlalu sok tau. You wanna know
me in 140 characters? STUPID! Kamu gak tahu apa-apa soal saya, soal dia,
apalagi cerita yang sebenarnya. Saya rasa, punya bakat buat jadi pengarang
novel fiksi atau skenario FTV. Cocok banget. Oh, bukan-bukan. Saya buka sok tau
atau sok-sok ngerasa kalo yang kamu tulis (dan sekarang sudah kamu hapus) itu
adalah saya, dia, dan dia. Hei, mbak yang baik hati dan kalem, siapa pun yang
baca itu apalagi yang kenal langsung sama tokoh-tokoh yang kamu ciptakan itu
pasti tau lah siapa mereka-mereka itu (kecuali “dia” yang kamu sebut sebagai
cewek kasar, brutal, dan segala macam buruk-buruk lainnya).
Hhm, mari diluruskan. Sebenarnya,
“dia” yang kamu sebut bukan orang yang kasar atau brutal. Dia cuma gak jago
bersandiwara apa lagi menututup-nutupi perasaan. Alasannya, karena dia gak mau
bermuka dua. Dia buka tipe-tipe orang yang sering bersikap sok bijak hanya
untuk kepentingan pencitraan. Dia juga bukan tipe-tipe orang pemarah (pendendam
mungkin iya). Dia Cuma gak suka kehidupannya diganggu sama cerita-cerita khayal
kamu yang gak bakal pernah bisa masuk di akal orang-orang yang kenal mereka
dengan baik. Ini bukan soal mengungkit cerita lama (soalnya sudah kamu hapus),
ini cuma sebatas cerita yang baru sempat terpublish. Supaya kamu bisa baca.
Supaya kamu juga bisa ber”cermin”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar