Kamis, 15 September 2011

(Cuma) Masalah Waktu


Sering sekali slogan AKU BANGGA JADI ANAK INDONESIA dikumandangkan. Gak tau deh motif dari pempropagandaan slogan itu apa. Negara korup begini. Bukan cuma duit yang di korup, tapi juga waktu. Sekilas, waktu memang terlihat atau terdengar sederhana. Hanya sebuah kata yang tersusun dari rangkaian abjad W, A, K, T, dan U. Tapi nyatanya, waktu tak pernah sesimpel itu. Buktinya, sering kali kita keteteran. Walaupun sedikit, waktu punya pengaruh yang super dalam kehidupan.

Aku pernah baca dimajalah Pijar (majalah sekolahku), ada sebuah artikel yang kalau tidak salah  isinya seperti ini : “Jika kamu tak tahu betapa berharganya satu detik, tanyalah pada orang yang selamat dari kecelakaan maut. Jika kamu tak tahu betapa berharganya satu menit, tanyalah pada ibu-ibu yang sedang melahirkan. Jika kamu tak tahu betapa berharganya satu jam, tanyalah pada wanita yang sedang menunggu pacarnya datang”.
Soal waktu itulah yang membuat aku memposting tulisan (walaupun diketik) ini. Masih dalam konteks dunia perkuliahan pastinya. Masih belum menikmati. Hhehehehehehe.

Oke langsung saja. Selama ini mungkin aku yang paling sering bikin temen-temen kesel gara-gara paling sering ngaret. Aku pikir sih gak ada masalah. Mereka jarang banget komplain soalnya (seenak jidat banget deh :D ). Naaah, sekarang di perkuliahan aku mendapat balasannya. Aku mulai merasakan apa yang teman-temanku dulu rasakan! Kata agan-agan Zivillia itu memang benar. Menunggu amat sangat membosankan!

Berkali-kali jam kuliah kosong gara-gara dosen pengajar gak hadir. Berkali-kali dateng ke kampus cuma buat duduk nipisin pantat di ruangan yang keseringan tanpa AC selama lebih dari 30 menit (karena aku gak pernah dateng mepet jam masuk) nunggu dosen menampakkan diri walau sekedar mengucapkan, “Selamat pagi semua”. Sial! Malang sekali rasanya.

Yah, tapi beginilah kenyataannya. Kita sebagai mahasiswa gak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya yang bisa kita lakukan cuma pasrah.

Rabu, 14 September 2011

You and I (Secondhand Serenade)

Lagu ini enak banget didenger. Di kost tiap hari aku puter. Pagi, siang, malem. Tiba-tiba ngerasa sindrom Secondhand Serenade. Bodohnya, baru di sini aku ngerasa kalo lagu ini enak banget!! yang belum punya, silahkan download sendiri ya teman-teman. Gak perlu link nya yah (lagunya gampang dicari soalnya, hhehehehehe).

YOU AND I
 
I'm feeling distracted
And likewise attracted
To all the things that you let me know
To all the things that you can't let go

You're waiting for friction
The empty addiction
Is forcing me to intervene
Let's break out of this scene

I know I'm not alone
I'm not the only one who is broken
And I know I'll never let you go
I could watch the world pass by
Just as long as it's you and I
You and I
 
I watch you take over
I'll give you this offer
Take my hand and we will run away
Leave behind our past to stay
Decaying till its rotten
We'll have long forgotten
The memories that will haunt your heart

Let's tear this town apart
I know I'm not alone
I'm not the only one who is broken
And I know I'll never let you go
I could watch the world pass by
Just as long as it's you and I
You and I

We watched the world go by
(But if it's you and I)
Then we will never die
(No we can never die)
We watch the world go by
But if it's you and I
Then we will never die

Senin, 12 September 2011

Saya Mahasiswa!


Jadi mahasiswa Statistika UB bener-bener suatu kebanggan buat aku –dan orang tua ku pastinya- . Tapi jujur, di sini aku ngerasa kalo INI BUKAN JIWA SAYA! Ngerasa salah jurusan, itu pasti.

Selama SMA, aku tercatat sebagai siswa jurusan IPA. Alasannya? Semua karena tuntutan peran (kelas X2 yang akhirnya di IPA-kan keseluruhan) dan juga. . . . . . -sedikit- paksaan orang tua. Taukah mereka bahwa nilaiku selalu bagus untuk pelajaran yang membutuhkan hafalan? Pedulikah mereka dengan usaha ku untuk mendapat nilai di atas 80 ditiap pelajaran matematika, fisika, dan kimia (dengan cara apapun. Hhehehe) ??!! Jawabannya, TIDAK.

Orang bijak bilang, “Gak peduli seperti apa hasilnya. Yang paling penting usahanya”. Aku rasa itu ga sepenuhnya benar. Kalo aku bilang, itu kata-kata orang yang kurang bijak dan kurang mengerti pada kondisi kehidupan saat ini. Kenapa? Karena banyak kasus membuktikan bahwa hasil tetap dinomor satukan.

Contoh nyata. Pas lagi musim-musimnya berburu sekolah, berkali-kali sempat gagal. Padahal aku sudah jadi studyholic beneran. Gak doyan nonton TV, gak doyan sms-an, gak doyan makan pula. Tapi pas tau aku gagal, “Kamu masih males, Nia. Kurang belajaranya. Kurang berdonya. Kurang usahanya”.

Ebuseeeeeeeet, helllloooo mom. Plisss deh. Masih tinggal serumah juga. Kenapa gak peduli sama perubahan ku yang awalnya jarang belajar jadi belajar mulu, yang awalnya jam tiga pagi masih melungker (baca: tidur) jadi bangun buat solat?!

Dan sekarang, aku ada di Statistika UB. Berhadapan dengan angka-angka. Kakak kelas ku pernah bilang,

“Selamat berkutat dengan data, ya dek Nia”.

Tapi buat aku, itu terdengar seperti, “Selamat datang di Dunia Lain. Sialahkan lambaikan tangan ke kamera kalo kamu sudah merasa gak tahan”. Nightmare.

Yaaaahhh. . . Statistika. Jurusan yang gak pernah ada di pikiran ku sebelumnya. Dan hari ini, adalah hari pertama aku menjadi mahasiswa statistika UB yang sesungguhnya. And I said to myself “You can”. Wish me luck everybody. . . J   

Jumat, 09 September 2011

Masa-Masa Galau --Sekarang Tertasi-- :)

Journey to the past. Kembali kemasa-masa dimana aku harus disiksa selama sebulan penuh (baca : bimbingan intensif SNMPT 2011 selama sebulan). And the result is : I GOT IN TO STATISTIC BRAWIJAYA UNIVERSITY 2011. Not too bad.

Seperti kata penulis favorit ku, Raditya Dika, “SPMB --sekarang SNMPTN—itu sendiri seperti hutan yang penuh dengan binatang buas, siap menerkam satu sma lain. Untuk tembus SPMB, kita harus menjadi lebih dari binatang biasa, bukan binatang biasa” (Radikus Makankakus)

Yaaaah. . . Jujur saja. Masa-masa kelas XII (setara dengan kelas III SMA) adalah masa-masa paling berat dalam hidup. Sangat antusias dan berharap pada sistem penerimaan berjudul SNMPTN UNDANGAN (sama seperti PMDK raport) soalnya gak pake tes, eh ternyata ga keterima!! Nassssssiiiiiiiiiib. . .

Mencoba peruntungan selanjutnya di PMDK PENS ITS. Bernasib sama. Aku GAGAL! Ternyata nilai raport ku gak bawa hoki.

Akhirnya SNMPTN harus ditempuh. Amat sangat pesimis sekali pastinya. Harapan masuk hanya sangat sedikit persen. Guru pembimbing pernah bilang di kelas,

“Sudah, ah! Kalian kami cukupkan belajar Fisika, Biologi, sama Kimianya. Nilai kalian gak bakal bagus. Adanya malah ngerecokin yang lain. Oke. Mulai sekarang, kalian saya gembleng metematika saja”.

Ebuseeeeeeettt. . . sepertinya gak ada harapan.

Mendaftar sebagai peserta SNMPTN dengan nomor pendaftaran 3115002655. Tempat ujian di Fakultas Hukum Gedung A Lt.2 Universitas Airlangga Surabaya. Sebelum ujian dimulai, minder duluan dengan wajah-wajah anak Jawa. Mereka tampak pintar dengan kacamata mereka. Aku pun berkacamata. Tapi mungkin akan terlihat seperti siswa SMA maniak komik dan game (bukan progeria).

Selama menunggu hasil SNMPTN, aku berubah jadi anak yang amat sangat sensitif kalo disinggung soal kuliah. Aku juga jadi sangat melankolis. Sedikit-sedikit pengen nangis, sedikit-sedikit pengen nangis (nangis kok cuma sedikiiiit). Pokoknya bulan yang amat sangat galau buat siswa-siswi pengangguran macam saya.

Gak tahan, aku coba ikut USM STIS. GAGAL. Kecewa sekali. Semakin galau.
Sebenarnya aku pengen banget kuliah di ITS. Tapi sayangnya, berkali-kali nyoba masuk, berkali-kali pula gagal. Sekali berhasil lolos seleksi, tapi setelah mengalami perdebatan yang sangat alot, dijatuhkan pilihan pada statistika ini.

Oke, selesai dulu ngebacotnya soal masa lalu yang pada akhirnya indah juga itu. :D

Hari ini aku dan dua anggota geng yang lain berkunjung ke rumah Mbak Rere. Keluarga yang besedia menampung kami selama sebulan di Sampang (selama bimbingan intensif) tanpa pamrih. Rp.0 biaya. Sama sekali. Mau makan, tidur, mandi, cuci, nonton TV, semua gratis!! Di zaman seperti ini, masih ada keluarga sebaik mereka!! Seperti ketiban durian runtuh! Berharap sekali keluarga seperti mereka akan aku temui lagi di Malang *ketagihan*. Hhehehehe. . .  Terimakasih banyak Mbak Rere dan keluarga. . . :))

Kamis, 08 September 2011

Satu Tips Untuk Anda (Anda Akan Sangat Membutuhkan Alat Ini)

Akhir-akhir ini dimana-mana sedang marak yang namannya tuntutan untuk digulingkannya seorang pemimpin. Berbulan-bulan sebelum ini, ramai dikabarkan rakyat Indonesia menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun dari jabatannya sebagai presiden setelah memasuki pertengahan periode ke-2. Setelah itu, Libya bergolak menuntut lengsernya kepemimpinan Muhammad Khadafi. Tak beberapa lama, Mesir melakukan hal yang sama untuk menuntut digulingkannya kepemimpinan Presiden Mubarak.

Kemarin malam, siaran di sebuah stasiun TV menayangkan berita tentang aksi protes dari golongan civitas akademika dan alumni Universitas Indonesia yang menuntut turunnya rektor Universitas Indonesia yang saya lupa namanya.

Bagaimana sikap anda-anda sekalian (selaku terdakwa yang akan digulingkan) menghadapi kenyataan pahit tersebut? Jangan khawatir. Saat ini ramai sekali dipasaran alat yang mungkin bisa membantu. Nama alatnya adalah gelang kekuatan keseimbangan –bener ga sih- atau yang lebih familiar dengan nama dagang Power Balance.

Awal kemunculannya, aku bingung. Gimana bisa, gelang seheboh ini iklannya. Waktu itu kakak ku bilang,
“Dek, ada gelang bagus. Namanya Power Balance”.
“Hah? Power apa? Power puff girl?”
“Power Balance, dol. Gelang keseimbangan. Bego”
“O, bisa apa itu gelang?”
“Kalo pake, kita ga bakal bisa jato”
“Hoh!! Sumpe, bang?!!” *norak*

Seperti kata orang-orang, kesan pertama biasanya melekat di memori. Nah, kesan pertama soal Power Balance aku dibohongi dengan sukses!! Kampreto!

Sesuai dengan namanya, Power Balance, gelang ini pastilah akan sangat membantu bagi anda-anda dalam mempertahankan kedudukan anda agar selalu seimbang dan tidak goyah. Jadi jika anda menggunakan gelang ini, tak perlu khawatir lagi dengan tuntutan-tuntutan dari luar yang berniat menggulingkan anda. Karena sekuat apapun massa nya, anda akan tetap seimbang (kecuali anda digulingkan dengan alat berat) :p

Oke, sekian dulu postingan galau dan amat sangat tidak penting ini. Saya yakin (tak bisa) banyak membantu. Sekian dan terimakasih.
Salam cenat-cenut.

Selasa, 06 September 2011

Sedikit Perbedaan Antara Cowok dan Cewek

Sesama cewek menyapa temannya >>
“Say, mau kemana? Temenin aku, yuk!”
“Oke deh, sayang! Aku juga lagi kesepian ga ada kerjaan”.
Pasti kita akan berpikir : oh, sudah biasa,  wajar saja, dan apa salahnya? Toh mereka teman dekat.

Coba kita bandingkan dengan yang ini :

Sesama cowok menyapa temannya >>
“Hei! Nongkrong, yuk!”
“Hmmmm. . . Boleh. Lagi kosong juga. Mau nongkrong dimana, sayang??
Pasti kita akan keget dan membatin, berbisik, bahkan berteriak keget : “Ebuseeet!!! Ternyata dia hombreng!!!”. Taka lama, gosip tak sedap pun beredar.
Gak bakal ada yang bilang, "Biasalah. Wajar teman lama." >>Nasib seorang cowok<<

Kalo kita pikir, tragis memang. Sangat tidak adil malah. Sedekat-dekatnya persahabatan cowok dengan cowok, kalo “sayang”, “cinta”, dan lain sebagainya digunakan sebagai alat komunakasi dengan sejenisnya, pasti orang lain akan ilfeel.
Dalam kasus seperti ini, tentunya kaum lelaki merasa telah terjadi diskriminasi kaum --sotoy--. Mungkin sebagian dari mereka protes, dalam hal ini mengapa mereka tidak bisa seperti kaum wanita?

Seperti contoh pesan singkat yang aku kirimkan kepada salah seorang teman :
A : Kapan kalian balik, teman-teman?
B : GuG teW ugHa sAiianK. BlumB KepiKiran kpaNd. *yang ini udah SMSnya geli, masih alay pula -.-*

But in fact, kita semua hanya diam. Menerima kenyataan. Bahkan sebagian mendukung dengan melakukan hal yang sama. Aneh memang.

Tapi, ketika hal ini terjadi pada kaum pria, semua bertanya-tanya. Beberapa merasa resah. Ibu ku sendiri mengaku sempat merasa gundah gulana --Ibu’ sendiri yang bilang-- gara-gara anak cowoknya sering dapet telpon dari rekan fotografinya yang sesama cowok. Sampai saat ini aku juga masih bingung, kenapa kebiasaan seperti itu sangat digemari serta dianggap wajar dan lumrah dikalangan wanita tetapi sangat dihindari kaum pria. (Bagi kaum pria, harap bersabar :p)

Minggu, 04 September 2011

Sedang Perform, Apa Kesurupan??

Tahun 2011 ini mulai banyak cowok-cowok  --setengah lekong--  yang punya hobi nari-nari kaya orang ayan kesurupan sambil (katanya) nyanyi. Aku juga heran. Kenapa bisa sampe segitunya. Saking banyaknya, aku sampe ga tau yang itu namanya grup apa, yang ini namanya grup apa.
Siang kemarin, pas aku lagi nonton acara Mantab! nya antv, ada lagi pedatang baru di industri musik kita.  Segerombolan cowok-cowok  --sok--  macho (ga kaya grup lain yang lebih mirip banci). Kalo ga salah namanya S9B (baca: Es-Nain-Bi). Ga tau deh filosofi namanya apa. Yang aku tau cuma es cendol, es copcop (baca: es mambo), sama es teh anget *nah lho?!*.

Well, we back to S9B. Pertama naik stage, masi keliatan kerennya. Pas musik jalan, mulai ada sedikit kejanggalan.  Menit pertama lagu jalan, belum muncul judul lagu itu apa. Agak lama, akhirnya muncul juga. Lagu yang sedang dibawakan kalo ga salah judulnya “ACDC”. Dalam hati aku membatin : “Ini judul kenapa aneh bener”. Oke ga masalah. Sapa tau enak didenger. Mendekati reff, aku membatin lagi : “Kok kayanya lagu ini ga asing sekali”. Tetap aku coba nikmati. Pas reff, barulah ketauan . . . . . . . . . . . . . . . . . . INI LAGU MIRIP PUNYA LAST KETCHUP YANG JUDULNYA ASEREJEE TAPI GANTI BAHASA (ga tau deh ditranslate beneran apa engga)!!! Mereka juga TETAP LIPSYINC!! Sumpah ga banget boyband ini! Ilfeel stadium lanjut!!

Jadi, maksud dimunculkannya boyband-boyband  terutama di Indonesia itu apa? Kenapa cuma bisa lipsync? Kenapa ga ganti nama jadi lipsyincngers, dancerboy ato kesurupanboys *maksa* ? Entahlah. Aku juga bingung O.o

Sekian dan terimaksih. Dari ku yang tak suka boyband. Baik itu boyband yang suka makan Sosis SONICE, yang suka monyong-monyongin mulut gara-gara lagunya kebanyakan huruf O, ato boyband yang salah satu personelnya pake Mbah Dukun --Ki Joko Bodo--(curiga buat narik animo masyarakat), dan juga boyband-boyband lainnya.
Peace, Love, and Kayang