Senin, 13 Februari 2012

Untitled

Seharusnya, seperti inilah yang dinamakan teman. Truly friends. Berawal dari percakapan ringan disebuah kamar kost. Saling sharing tentang apa yang saya rasa dan pikirkan, tentang apa yang kamu rasa dan pikirkan,  dan tentang apa yang kita rasa dan pikirkan. Saling menyemangati. Membangkitkan semangat, bahwa kita bisa.
Intinya, Duka Mahasiswa. Inti dari intinya, “Orang tua kita sudah tua!”

Kita semua khawatir, takut, dan cemas. Khawatir membuat mereka kecewa dan membuat mereka berpikir, “Kami menyekolahkan kalian dengan susah payah. Merelakan kalian jauh dari pengawasan kami. Tapi kenapa hasilnya seperti ini?”

Kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti pada saya, pada kamu, dan pada kalian semua. Yang kalian harus tau, di sini, kami berjuang semampu kami. Membanggakan kalian yang jasanya tak akan pernah bisa kami balas.

Bagi kami, yang dinamakan kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kalian bangga akan kami. Ketika kalian bangga melihat kami sukses. Ketika kalian berdua berada di samping kami saat kami diwisuda nanti. Ketika kalian tersenyum dan berkata “dia anakku”.

you rock, guys!!! *big-hug*
Reny Maghfiroh
Rakhmah Wira Wardani

Sabtu, 04 Februari 2012

Tulisan Bebas

Berguru kepada persaingan, persaingan menghadirkan pribadi dalam diri kita. Setiap hal dan segala aspek kehidupan menyimpan potensi persaingan. Hal ini dikarenakan segala sesuatu yang diciptakan di dunia ini adalah seimbang. Seimbang, untuk saling melengkapi tentunya.


Kadang kala, tanpa pemahaman dan kesiapan mental, persaingan menjadi hal yang sangat menakutkan dan tak jarang membuat frustasi.  Persaingan yang sehat hanya dapat timbul dari sistem yang sehat dan pribadi yang sehat pula. Kondisi yang semacam itu, tidak mungkin diciptakan tanpa adanya komunikasi.

Kenapa kita (sampai detik ini) tidak bisa ber-fusion jadi satu??? Persaingan tidak selalu berarti predasi. Apakah senang melihat saudara kita jatuh jauh terpuruk dan menangis?! Gembirakah melihat saudara kita tertunduk malu?! Banggalah sewajarnya dan janganlah minder berlebihan.


Tak perlu saling mengejek. Setiap kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti yang saya dapat dari film 3 idiots yang baru saja saya tonton ulang. Jangan cuma mengejar impian sendiri. Bantu orang lain untuk mewujudkannya. Semampu yang kita bisa. Rancho melakukan itu semua. Menyadarkan Raju untuk mengatasi ketakutan-ketakutan dalam hidupnya dan menyadarkan Farhan untuk selalu mengikuti kata hatinya.

PS : Kepada kalian yang akan berjuang, wake up, mamen!!! SEMANGAT.... :))

Rabu, 01 Februari 2012

Statistika, Statistics :))

First entry di tahun 2012. Let me say Happy New Year biarpun telat.
Oke. Mulai me-renew blog usang ini.
Lagi pengen menghasut adik-adik kelas (atau rekan seumuran atau senior) buat masuk di Statistika. Hhahaha!

Mari mulai menghasut! :D
Tulisan ini lebih saya tekankan buat adik-adik sekalian yang katanya lagi galau soal jurusan apa yang mau dipilih sebentar lagi. Semoga diberi yang terbaik, amiiiiiin. . . . .

Statistika. Kalo kita denger nama ini, pasti yang terlintas adalah :
1. Ebuseeeet!!! Ini jurusan pasti isinya itung-itungan -.-"
2. Sarjana Statistik mau jadi apa?? Tukang sensus? Pasti banyak nganggurnya deh ntar.
3. Paling-paling lapangan kerjanya cuma di BPS.

Oke. Mari kita jawab satu persatu.

Pertama, kalau kalian berpikir statistika isinya itung-itungan semua, jawabannya gak 100% benar. Hmmmmm... oke oke, paling enggak 99% bener dah :p . Soalnya di Statistika, kita juga belajar bagaimana mengiterpretasikan apa yang kita hitung. Dengan kata lain selain bermain dengan angka, statistika juga bermain dengan kata-kata.

Kedua, kalau kalian berpikir sarjana statistik cuma bisa jadi tukang sensus, kalian SALAH BESAR! Mau tau? Oke. Berdasarkan referensi yang saya dapat, sarjana statistik itu dapat menempati posisi peneliti, CEO, serta staff pada bagian Electronic Data Processing, System Analist Quality Control, Planning, Controlling and Production, dll.

Ketiga, lebih lengkapnya, pada berbagai bidang :
1. Lembaga pemerintahan (Depdagri, Diknas, Depkeu, Dephan, dll)
2. Sektor industri / jasa keuangan (perbankan, asuransi, bursa saham, BUMN, dll)
3. Industri strategis ( PT. PAL, PT. KAI, PT. PLN, PT. GAS, dll)
4. Industri perangkat lunak dan komputer
5. Industri penerbitan dan percetakan
6. Industri telekomunikasi (telematika, telkom, dll)
7. Industri pengolahan data & informasi (BPS, LSI, Barometer, LRI, dll)
8. Bidang Riset dan Pengembangan (LAPAN, LIPI, BATAN, BPPR, dll)
9. Bidang Akademik (pengajar)

Bingung dengan apa yang disebutkan di atas?? Jangan cuma terpaku sama yang namanya dokter atau insinyur aja :p . Bingung gimana statistika bisa melakukan itu semua?? Mangkanya kuliah di Statistika :D .

Semoga bermanfaat... :))