Rabu, 29 Mei 2013

Crustacius


Oke, jelas yang namanya penyesalan gak dateng diawal karena yang diawal itu adalah pendaftaran. Kenapa menyesal? Karena layak disesali. Kenapa layak? Karena telah disia-sia kan sebelumnya.

Ketika kita berada pada suatu kondisi yang (sebenarnya) sangat nyaman tapi terlalu banyak pertimbangan yang dipikirkan, bagaimana? Mau gini, takut nantinya gitu. Mau gitu, takut nantinya gini *sigh*. Saya juga orang yang seperti itu sih. Mau gimana lagi? Dirubah? Silahkan siapa tau membuahkan hasil.

Boleh lah buka kartu. Sebenernya sama-sama nunggu. Eh, bukan ding. Kalo saya sih nunggu, kalo kamu? Entahlah. Yang tau kamu ya cuma kamu, saya ya mana tau. Walaupun kadang-kadang ditengah ketidak pekaan saya, saya tetap bisa ngerti apa yang sebenernya kamu mau.

Kamu capek nunggu (katanya). Tapi mana aksimu? Ada? Gak ada, kan? Ya gimana saya tau kalo kamu sebenernya nunggu. Apa yang ditunggu buat seorang kamu? Sadar blok, sadaaaaaar! Dimana pikiranmu, meeeeeen. Timing yang pas? Saya rasa kamu paling ahli soal timing. Beda sama saya yang suka grasak grusuk.

Excuse me, what are you speaking? It’s sounds like bullshit! Saya bukan orang yang mau repot berpusing-pusing dengan kode. Kalo iya ya iya. Kalo enggak ya enggak. Harus tegas dong, kamu. Katanya mau jadi panutan dikemudian hari, tapi kok….

Kamu kecewa? Ya, sama saya juga. Kamu pasti belum pernah nonton Warm Bodies, ya? Coba deh tonton sekali-kali. Jangan Cuma pengen nonton filmnya Cowboy Junior mulu. Kalo kamu nonton Warm Bodies pasti kamu bakal ngerti (kecuali kamu berubah jadi amat sangat tidak peka) seorang (seorang gak sih, kalo zombie?) R aja yang seharusnya gak punya jiwa dan perasaan bilang “I need a different approach” buat bisa deketin Julie yang seorang manusia.

Kadang butuh banget seseorang yang ketika bertanya “Are you okay?” saya bakal leluasa menjawab tanpa beban, “NO!”. Tapi siapa? Dimana?
Bener sih kata Duran Duran I won’t cry for yesterday. It’s the ordinary world. I will learn to survive. Namanya masih “will”, pake “learn” pula. Sampe kapan? Ya mana saya tau. Yang kayak kamu limited banget soalnya.

Okelah oke, bisa jadi itu bentuk dari defense mechanism, self protection, atau pencitraan. Whatever lah. Kalo bunglon namanya mimikri, kalo cicak namanya autotomi, kalo saya dan kamu namanya membohongi diri sendiri.

Sometimes I push you away because I need you to pull me closer. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar