Selasa, 06 September 2011

Sedikit Perbedaan Antara Cowok dan Cewek

Sesama cewek menyapa temannya >>
“Say, mau kemana? Temenin aku, yuk!”
“Oke deh, sayang! Aku juga lagi kesepian ga ada kerjaan”.
Pasti kita akan berpikir : oh, sudah biasa,  wajar saja, dan apa salahnya? Toh mereka teman dekat.

Coba kita bandingkan dengan yang ini :

Sesama cowok menyapa temannya >>
“Hei! Nongkrong, yuk!”
“Hmmmm. . . Boleh. Lagi kosong juga. Mau nongkrong dimana, sayang??
Pasti kita akan keget dan membatin, berbisik, bahkan berteriak keget : “Ebuseeet!!! Ternyata dia hombreng!!!”. Taka lama, gosip tak sedap pun beredar.
Gak bakal ada yang bilang, "Biasalah. Wajar teman lama." >>Nasib seorang cowok<<

Kalo kita pikir, tragis memang. Sangat tidak adil malah. Sedekat-dekatnya persahabatan cowok dengan cowok, kalo “sayang”, “cinta”, dan lain sebagainya digunakan sebagai alat komunakasi dengan sejenisnya, pasti orang lain akan ilfeel.
Dalam kasus seperti ini, tentunya kaum lelaki merasa telah terjadi diskriminasi kaum --sotoy--. Mungkin sebagian dari mereka protes, dalam hal ini mengapa mereka tidak bisa seperti kaum wanita?

Seperti contoh pesan singkat yang aku kirimkan kepada salah seorang teman :
A : Kapan kalian balik, teman-teman?
B : GuG teW ugHa sAiianK. BlumB KepiKiran kpaNd. *yang ini udah SMSnya geli, masih alay pula -.-*

But in fact, kita semua hanya diam. Menerima kenyataan. Bahkan sebagian mendukung dengan melakukan hal yang sama. Aneh memang.

Tapi, ketika hal ini terjadi pada kaum pria, semua bertanya-tanya. Beberapa merasa resah. Ibu ku sendiri mengaku sempat merasa gundah gulana --Ibu’ sendiri yang bilang-- gara-gara anak cowoknya sering dapet telpon dari rekan fotografinya yang sesama cowok. Sampai saat ini aku juga masih bingung, kenapa kebiasaan seperti itu sangat digemari serta dianggap wajar dan lumrah dikalangan wanita tetapi sangat dihindari kaum pria. (Bagi kaum pria, harap bersabar :p)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar